Saat ini banyak gedung-gedung bertingkat yang baru bermunculan di kampus, sehingga dalam proses pembangunannya beberapa tumbuhan ditebang atau dipindahkan. Hal ini tidak hanya menjadi masalah nilai lingkungan yang hilang dari pohon-pohon yang harus direlakan demi penambahan lahan parkir itu saja tetapi begitu besar manfaat pohon-pohon yang harus hilang akibat penebangan pohon ini. Lingkungan menjadi tidak sejuk lagi karena kurangnya naungan dan secara tidak langsung berimbas kepada mahasiswa juga. Mereka pasti akan sedikit kehilangan tempat untuk diskusi atau sekedar duduk ngobrol bersama teman-teman kampus. Situasi ini dapat kita jumpai di beberapa tempat di kampus Unila. Minimnya jumlah pepohonan dan daerah resapan air dan hal ini mungkin dapat diselesaikan dengan penenaman pohon kembali untuk mengganti pohon-pohon yang telah ditebang tetapi tidak semudah membalikan telapak tangan melalui kebijakan baru petinggi kampus karena semua itu butuh jangka waktu yang cukup lama. Situasi seperti ini tidak semata mata kesalahan satu pihak dan bukan saatnya lagi untuk siapa yang harus disalahkan karna ini merupaka masalah semua civitas akademika Unila untuk menjaga lingkungan, karena diperlukan keselarasan yang dinamis antara penentu kebijakan dan mahasiswa terhadap lingkungannya. Pembinaan kampus Unila dalam mengambil kebijaksanaan berkenaan dengan penebangan dan pemindahan pohon-pohon tersebut dalam kaitannya dengan pembangunan fisik haruslah dijalankan untuk menata kampus ini agar tampil lebih menarik, lebih ekologis, dan lebih estetis secara lingkungan. Pemeliharaan serta perawatan tumbuhan dilingkungan kampus secara baik akan menghasilkan manfaat serta kegunaan tumbuh-tumbuhan tersebut secara optimal. Selain itu, perlu juga dilakukan penataan untuk mendapatkan suatu lansekap tumbuh-tumbuhan kampus yang cukup baik sehingga menunjang fungsi-fungsi keberadaan tumbuhan tersebut dan juga untuk faktor estetika. Penataan tumbuhan dilakukan dengan melihat dan memperhatikan tata ruang kampus yang telah ada dan yang akan datang, yaitu dengan memperhatikan beberapa faktor fungsinya sebagai Ruang terbuka hijau, atau Pagar hidup, taman, tumbuhan peneduh, atau tumbuhan tepi jalan, sehingga dapat memanfaatkan setiap sudut lahan kampus; memberikan jarak tanam agar akar pohon kelak tidak merusak bangunan kampus yang dinaunginya. Satu hal yang sangat penting untuk diperhatikan adalah faktor yang dapat menyebabkan terjadinya kerusakan tumbuh-tumbuhan dan lingkungan akibat ulah tangan manusia, misalnya dengan mencabuti dan merusak tumbuhan terutama yang masih muda, menginjak rumput, penebangan pohon untuk pembangunan, serta pembuangan sampah tidak pada tempatnya. Jika terjadi kerusakan lingkungan secara terus menerus maka ekosistem yang setimbang akan sulit tercapai. Oleh karena itu pengambilan spesimen tumbuhan untuk kepentingan kependidikan, dan penebangan pohon untuk pembangunan gedung perlu memperhatikan dan menghindari faktor-faktor yang dapat mengganggu keseimbangan ekosistem yang ada di kampus. Disamping menyiapkan perencanaan untuk masa depan, tentunya saat ini adalah merawat dan menjaga tumbuhan dan pohon-pohon yang ada agar terpelihara dan tumbuh dengan baik. Menjaga lingkungan demi kelangsungan kehidupan merupakan tugas kita sebagai pengelola bumi yang kita cintai ini.
Home
Environment
KESEIMBANGAN ANTARA PEMBANGUNAN DAN LINGKUNGAN DI KAMPUS UNILA (TEKNOKRA Edisi 15 Maret - 4 April 2011)
- Blogger Comment
- Facebook Comment
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar:
Posting Komentar